Dalam dunia pemasaran, terdapat dua pendekatan yang umum digunakan, yaitu push marketing dan pull marketing. Bagaimana kita dapat memanfaatkan strategi push dan pull marketing ini dengan maksimal untuk mencapai tujuan utama dalam memasarkan produk atau layanan kita?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam konsep dan perbedaan antara push marketing dan pull marketing, terutama dalam konteks digital marketing. Kita akan melihat bagaimana strategi ini dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan Anda, serta bagaimana mengidentifikasi dan menargetkan audiens yang tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang kedua konsep ini, Anda akan dapat membuat upaya pemasaran yang lebih efektif, mengoptimalkan penggunaan media sosial, dan meningkatkan brand awareness Anda.
Strategi Push Marketing dalam Digital Marketing
Push Marketing dalam bahasa inggris artinya adalah Pemasaran Dorong, Kata Dorong disini dapat diartikan Pesan Produk atau Jasa yang didorong oleh Pemilik Brand ke Pasar. Jadi, Push marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan secara agresif mempromosikan produk atau layanan mereka kepada pelanggan potensial. Dalam strategi ini, perusahaan berusaha untuk mendorong produknya ke pasar dengan menggunakan berbagai metode yang kadang bersifat lebih disruptif, seperti iklan, promosi langsung, atau penjualan langsung.
Bersifat Disruptif ? Ya ! Disrupsi dalam artian melakukan insterupsi saat seorang pengguna ingin melakukan sesuatu, misalnya
- Saat ingin menonton video tertentu, dijalankan pesan bisnis dalam bentuk iklan.
- Saat sedang scroll aplikasi media sosial, dijalankan tentang iklan tentang flashsales / diskon produk tertentu
- Saat sedang menonton webinar atau podcast, ada gimmick yang mendorong produk tertentu terlihat (Gelas, Banner, dan lain sebagainya)
Contoh Media yang sering digunakan dalam implementasi Push Marketing dalam Kampanye Digital:
- Iklan Meta / Facebook / Instagram
- Iklan pada TikTok Spark Ads
- Iklan pada Youtube In-Stream
- Email Pemasaran (Email marketing)
Konsep Push Marketing sering dikenal dengan beragam nama lain dengan konsep dasar yang relatif hampir sama, antara lain:
- Direct Marketing
- Outbound Marketing
- Promotional Push
- Sales Promotion
- Interruption Marketing
- Above-the-Line Marketing
- Interest Based Marketing
Ciri-ciri Push Marketing dalam Pemasaran Digital
- Anda melakukan promosi produk atau jasa Anda secara langsung kepada calon pelanggan yang ditargetkan secara aktif dengan cara interupsi
- Melakukan target berdasarkan Interest, Demografis, dan Psikografis
Kelebihan Push Marketing
- Dalam Digital Marketing, para platform memberikan jenis target berdasarkan Demografis dan Psikografis. Dengan memadukan fitur ini, Anda dapat secara efektif membangun kesadaran dan minat terhadap produk atau jasa Anda di kalangan calon pelanggan.
- Biaya untuk meningkatkan kesadaran merk (Top Funnel) dengan melakukan Push Marketing dalam Digital Marketing relatif lebih murah dibandingkan konsep Pull Marketing.
- Keterlibatan AI dan Data sangat besar dan hal ini membantu anda menjangkau audiens atau calon pelanggan secara efektif.
- Cocok untuk strategi meningkatkan penjualan jangka pendek, misalnya flashsale, promo musiman
- Tidak ada batasan antara pemimpin pasar dan pemain baru dalam suatu industri, anda memiliki akses audiens yang sama
- Membutuhkan sedikit media
Kekurangan Push Marketing
- Terlalu agresif bisa sebabkan pengalaman yang tidak baik
- Terlalu sering membuat orang bosan atau bahkan tidak melihat (Ads Blindness) pesan anda
- Bisa menyebabkan pemborosan
Tips Melakukan Push Marketing yang efektif
- Bedakan pesan antara calon pelanggan yang belum berinteraksi dan yang sudah mengenal produk atau jasa anda.
- Hindari pesan berjualan langsung dengan calon pelanggan yang belum mengenal jasa dan produk anda.
- Kuasai tehnik penulisan yang tepat. Dalam menjalankan jenis pemasaran ini, penting untuk memikat perhatian calon pelanggan sejak awal dan mempresentasikan nilai unik dari produk atau jasa Anda dengan jelas dan meyakinkan.
Strategi Pull Marketing dalam Digital Marketing
Strategi Pull Marketing adalah pendekatan di mana Anda menciptakan konten yang menarik dan berharga bagi calon pelanggan Anda. Tujuannya adalah menarik pelanggan untuk datang dan berinteraksi dengan merek Anda secara sukarela. Dalam Pull Marketing, Anda mencoba membawa produk atau jasa Anda ke perhatian calon pelanggan dengan cara yang tidak terlalu mengganggu atau memaksa mereka untuk membeli.
Perbedaan utama antara Pull Marketing dan Push Marketing terletak pada cara Anda menyampaikan pesan pemasaran Anda kepada target audiens. Dalam Push Marketing, Anda menggunakan strategi promosi aktif untuk mengirim pesan langsung kepada calon pelanggan. Anda mungkin mengiklankan produk secara agresif, menggunakan kampanye pemasaran yang kuat, dan melibatkan tim penjualan untuk mengonversi pelanggan potensial menjadi penjualan nyata.
Salah satu manfaat utama dari strategi Pull Marketing adalah kemampuannya untuk membangun loyalitas merek dan meningkatkan kepercayaan. Dengan menyajikan konten yang relevan dan bermanfaat secara konsisten, Anda membentuk hubungan yang kuat dengan pelanggan. Mereka melihat Anda sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya dan berkualitas, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka di masa depan.
Sekarang, sebagai Digital Marketing Agency yang terpercaya, kami telah melihat sendiri manfaat strategi Pull Marketing dalam dunia digital, terutama untuk industri B2B. Dalam strategi ini, Anda dapat membangun pangsa pasar yang lebih luas dengan menjangkau audiens yang lebih luas bahkan secara global.
Contoh strategi yang sering digunakan dalam Implementasi Pull Marketing dalam Kampanye Digital:
- Optimasi Mesin Pencari (Search Engine Optimization) dengan mengoptimalkan blog
- Membangun Konten Youtube, TikTok, Instagram secara organik
Konsep Pull Marketing juga sering dikenal dengan beragam nama lain dengan konsep dasar yang relatif hampir sama, antara lain:
- Inbound Marketing
- Content Marketing
- Word-of-mouth Marketing
- Intent Based Marketing
Ciri-ciri Pull Marketing dalam Pemasaran Digital
- Promosi secara pasif atau reaktif. Menunggu pencarian pelanggan atas kebutuhan solusi
- Melakukan target berdasarkan Kata Kunci atau Topik yang dicari
Kelebihan Pull Marketing
- Membangun kepercayaan lebih cepat
- Tidak bersifat disruptif
- Bisa bertahan jangka panjang
- Sangat cocok untuk bisnis B2B
Kekurangan Pull Marketing
- Membutuhkan media yang lebih banyak
- Persaingan yang tidak seimbang antara Perusahaan besar dan UMKM dalam memproduksi konten
- Sangat Bergantung pada kepercayaan pasar
Mana yang harus dipilih antara Strategi Pemasaran Push dan Pull Marketing
Dalam konteks pemasaran digital, strategi pemasaran push dan pull memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan bisnis. Untuk memahami mana yang harus dipilih antara kedua strategi ini, penting bagi kita untuk menganalisis keuntungan dan kekurangan masing-masing dalam konteks perjalanan pelanggan dan kompleksitas era digital.
Pemasaran push dikenal lebih efektif dalam menjangkau audiens pada tahap awal (top funnel) dan tahap akhir (bottom funnel) perjalanan pelanggan. Strategi ini berfokus pada peningkatan eksposur merek, dengan mengirim pesan pemasaran langsung kepada pelanggan potensial. Contohnya, mengirimkan email pemasaran, iklan display, atau promosi langsung kepada pelanggan potensial.
Dalam era digital yang kompleks ini, penting bagi bisnis untuk tidak hanya fokus pada eksposur merek. Tahap eksplorasi dan evaluasi juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam keputusan pembelian pelanggan. Selain itu, pengalaman pelanggan dengan merek juga sangat penting. Komunikasi yang responsif dan waktu pemuatan situs web yang cepat dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
Jika Anda tertarik dengan kampanye pemasaran digital menggunakan strategi push dan pull, Anda dapat menghubungi Doxadigital sebagai Creative Digital Agency yang terpercaya. Kami menawarkan berbagai layanan seperti periklanan Google, TikTok Ads, Facebook dan Instagram Ads, Kampanye SEO, pengembangan web, email marketing, dan pemasaran media sosial. Dengan keahlian, pengalaman dan kerjasama dengan platform digital populer, kami dapat memberikan solusi pemasaran komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Doxadigital dan layanan yang mereka tawarkan, kunjungi situs web di www.doxadigital.com atau menghubungi kami di +6282288883692.
- Tentang Penulis
- Artikel Terbaru
Viktor Iwan adalah CEO dan pendiri Doxadigital Creative Digital Agency. Dia juga merupakan pembicara dan pelatih publik dalam berbagai acara pemasaran digital seperti "Social Media Week", "Tech in Asia", "WordCamp", "SEOCon", "QuBisa Bootcamp", dan "Google Agency Bootcamp". Viktor Iwan memiliki sertifikasi Google Ads, Facebook Lead Trainer, Facebook Media Buying and Planning, dan Google Analytics. Dia juga menjadi salah satu dari 5 Product Expert Google Ads asal Indonesia oleh Google Inc. Viktor Iwan juga memiliki website pribadi di viktoriwan.com.
